Perkembangan
Teknologi dan Informasi pada dewasa ini telah menyebar sangat cepat diberbagai
aspek kehidupan. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu pembelajaran
yang memperkenalkan TIK dalam aspek perkembangan kognitif pada anak. Pengenalan
TIK sejak usia dini merupakan “starting point” baik. Dari tinjauan
pembelajaran, mengenalkan konsep digital kepada anak akan menyiapkan mereka
menghadapi perkembangan masa depan yang semakin diwarnai ketergantungan pada
teknologi.
Ditunjuknya Muhammad Nuh sebagai Menteri Pendidikan
Nasional Kebudayaan, yang sebelumnya sebagai Menteri Komunikasi dan
Informatika, membawa angin segar bagi pengembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) di bidang pendidikan. Melalui pemanfaatan TIK, target PAUD
2014 akan tercapai. Harapan yang terlalu besar ini kepada Menteri Baru, sudah
barang tentu harus disertai dengan langkah-langkah bagaimana mempersiapkan TIK
dalam Pendidikan Anak Usia Dini.
Donna Rice Hughes dalam bukunya “Kids Online: Protecting Your
Children in Cyberspace”, 1998, menyatakan bahwa “Kita berada di garis-depan
medan pertempuran untuk membuat internet aman untuk anak-anak kita.” Melalui
buku ini setiap orangtua mendapat informasi dan menjadi rujukan yang berharga
sewaktu mereka berjuang untuk membesarkan anak-anak di jaman digital.
Tantangan
pada dunia global menuntut anak untuk melek teknologi dan informasi ini baik
dalam manfaatnya maupun bahaya dari internet. Internet adalah jaringan jaringan
global antar komputer untuk berkomunikasi dari satu lokasi ke lokasi lainnya di
belahan dunia (seperti sekolah, universitas, institusi riset, museum, bank,
perusahaan bisnis, perorangan, stasiun TV ataupun radio).
Adanya
situs internet Indonesia yang berhubungan dengan pendidikan anak yang
menyajikan informasi-informasi yang bermanfaat bagi anak. Tahapan pengenalan
teknologi pada anak sebaiknya berdasarkan umur dan harus didampingi oleh
orangtua ataupun guru. Penggunaan media ‘Online’ juga menghubungkan anak bisa
mencari informasi dibagaian belahan dunia manapun. Bahayanya
penggunaan internet/online antara lain: Distribusi pornografi; Seksual
predator; Informasi yang salah dan pesan tersembunyi; Kehilangan privasi;
Amoral; Pengembangan masa anak dari gangguan perilaku.
Untuk menyediakan TIK dalam PAUD yang layak anak, harus
memenuhi delapan prinsip untuk menentukan kesesuaian aplikasi TIK yang akan
digunakan. Delapan prinsip dimaksud adalah (1) Pastikan tujuan pendidikan; (2)
Mendorong kolaborasi; (3) Mengintegrasikan dengan aspek-aspek lain dari
kurikulum; (4) Anak harus berada dalam kontrol; (5) Pilih aplikasi yang
transparan dan intuitif; (6) Hindari aplikasi yang mengandung kekerasan; (7)
Sadar akan isu kesehatan dan keselamatan; dan terakhir (8) Pendidikan mendorong
ketertiban orang tua.
Pemerintah telah meluncurkan Nawala Project - yang berfungsi
untuk memfilter konten yang tidak dikehendaki dan adanya situs internet
Indonesia seperti:
e-SmartSchool.com
Alamat (Situs:http://www.e-smartschool.com/), Buka Mata.
Alamat (Situs:http://www.bukamata.com),The Fourth RInc Alamat Situs: http://www.fourthr.com.
Juga
membantu pendidikan sesuai dengan anak, sehingga penggunaan TIK layak diterapkan
sedini mungkin terutama pada Pendidikan Anak Usia Dini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar